Selasa, 16 Oktober 2012

Sejarah Perkembanagn Akuntansi



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan pada Allah SWT sehingga makalah akuntansi ini dapat terwujud.
Saya merasa  terdorong oleh masih kurangnya pengetahuan tentang teori akuntansi dan sejarah dan perkembangan akuntansi. Oleh karena  itu saya  memberanikan diri untuk menyusun makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Ambon. 14 Oktober 2012


         PENYUSUN


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFATAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
B.     Permasalahan
C.     Tutuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Teori Akuntansi
B.     Sejarah akutansi
C.     Perkembangan akutansi
D.    Masuknya akutansi di Indonesia
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barag dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang da warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.
Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.
Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat sebuah makalah dengan judul “Sejarah dan Perkembangan Ilmu Akuntansi”.
B.     Permasalahan
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, penulis dapat mengangkat permasalahan dalam makalah ini yaitu “bagaimana sejarah dan perkembangan ilmu akuntansi dari pertama kali muncul hingga sekarang?”
C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu mencantumkan tujuan dalam penulisannya agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang akan dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni untuk mendapatkan gambaran yang pasti tentang sejarah dan perkembangan ilmu akuntansi dari sejak dahulu hingga sekarang.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    TEORI AKUNTANSI
            Pada awal dipraktikannya akuntansi bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada teori akuntansi. Oleh karena itu, orang bertanya untuk apa teori akuntansi ? selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal , maka yang terjadi adalah banyaknya alternatife metode pencatatan yang berlaku dalam praktik semua bersifat di izinkan sehingga menimbulkan kebingungan pada masyarakat.
Teori akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Vernon kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang komprehensif dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsure teori dalam beberapa elemen: postulat dan asumsi dasar, definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.

v  Vernon kam (1986) mengemukakan fungsi dari teori akuntansi sebagai berikut :
1. menjadi pegangan bagi lembaga penyusu standar akutansi dalam menyusun standarnya
2. memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akutansi dalam hal tidak       adanya standar resmi
3. menentukan batas dalam  hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan keuangan
4. meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang di sajikan laporan keuangan.
            Teori adalah susunan konsep, defenisi, dan dalam menyajikan pandangan yang sistematis fenomena dengan menunjukan hubungan antara fariabel satu dengan yang lain dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
v  Vernon kam (1986) menganggap bahwa teori akutansi adalah suatu sistem yang komprehensif  dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya . dia membagi unsure teori dalam beberapa elemen : potulat atau asumsi dasar, tujuan akutansi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.
v  Kenneth s. most (1982) mendefenisikan teori sebagai suatu pernyataan sistematik mengenai peraturan atau prinsip yang mendasari atau memandu suatu set fenomena. Teori bias juga di anggap sebagai kerangka atau susuna ide, penjelasan fenomena dan perilaku prediksi yang akan mendatang.
v  Eldon s.hendriksen (1970) mendefinisikan teori sebagai satu set susunan hipotosis, konsep dan prinsip pragmatis yang membentuk kerangka umum referensi untuk satu bidang yang dipertanyakan.
v  Godfrey dkk (1992) menyatakan bahea teori dapat didefenisikan dalam berbagai cara. Misalnya, teori adalah system deduktif yaitu berupa pernyataan yang mengurangi generalisasi.

Dari beberapa defenisi ini dapat disimpulkan bahwa akutansi memiliki teori akutansi.

B.     SEJARAH AKUNTANSI
       
            Kira-kira tahun 3600 SM. Masyarakat sudah mengenal berbagai jenis catatan tentang aktifitas usaha. Pada saat itu, cara yang paling dikenal ialah catatan pembayaran upah di babylonia yang menggunakan tablet dari tanah liat. Kemudian pada abad ke-11 di inggris, pada masa pemerintahan raja William si penakluk, dikenal pula catatan-catatan mengenai sumber keuangan kerajaan.
            Pada tahun 1949, terbit buku summa de arithmetica, geometria, et  proportionalita yang ditulis oleh seorang rahib dari ordo Fransiskan ,sekaligus seorang ahli matematika itali. Buk uini antara lain berisi tentang system pencatatan berpasangan (double entery ) yang kemudian di kembangkan oleh Goethe.
            Pada abad ke 18-19, di inggris terjadi revolusi industry yang banyak membawa perubahan social dan ekonomi. Perubahan yang paling menonjol ialah perubahan cara memproduksi barang / produk dari kerajinan rumah tangga ke system pabrik. Dari sinilah timbul spesialisasi dalam akutansi biaya, sekalipun masih dalam bentuk yang sangat sederhana.
            Revolusi industry tidak hanya terjadi di inggris, tetapi berkembang pesat dan meluas kemena-mana. Persaingan usaha semakin keta, dan untuk menghadapi persaingan, perusahaan membutuhkan dana, sehingga tahun 1845 diinggris didirikan organisasi perseroan. Calon-calon penanam modal (investor) selau mencari informasi mengenai status keuangan perseroan dan prospek perusahaan yang bersangkutan di masa yang akan datang. karyawan, serikat buruh dan para langganan membutuhkan informasi sebagai dasar  menentukan stabilitas dan tingkat keuntungan perusahaan. Dengan demikian, dari masa ke masa fungi akuntansi semakin luas dari melayani kebutuhan pemilik yang relative kecil, menjadi melayani umum untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak.

C.    PEKEMBANGAN AKUNTANSI
Seorang penulis Leo Herbert dalam artikelnya di “ The GAO Review ” dengan judul  Growth of accountability Knowledge 1775-1975 menjelaskan perkembangan akutansi sebagai berikut :
v  Tahun 1775   : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry                  maupun double entry.

v  Tahun 1800   : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.


v  Tahun 1825   : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

v  Tahun 1850   : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.


v  Tahun 1900   : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.

v  Tahun 1925   : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
  1. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
  2. Laporan keuangan mulai diseragamkan;
  3. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
  4. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.
  1. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
  2. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
  3. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
  4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
  5. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
  6. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
  7. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975   : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
  1. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
  2. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
  3. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
  4. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
  5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
D.     MASUKNYA AKUTANSI DI INDONESIA
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya  teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.
Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.


BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan uraian bab-bab sebelumnya, saya dapat menarik kesimpulan bahwa akutansi mulai di kenal tahun 3600 SM dan pada saat itu, cara yang paling dikenal ialah catatan pembayaran upah di babylonia yang menggunakan tablet dari tanah liat.
Sedangkan  Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
B.     SARAN :
Saya mengharapkan semua mahasiswa terutama mahasiswa yang terkait langsung dengan prog studi akutansi agar dapat menggunakan ilmu akuntansi dengan sebagaimana mestinya. Selebihnya kita sebagai mahasiswa harus lebih memperdalam dan mengembangkan ilmu akutansi dan menerapkannya pada kehidupan kita sehari-hari.




 DAFTAR PUSTAKA

1.  Pengantar Akuntansi 1 Pengarang : Dra. Lanita Winata, Akuntan
2.  Totok Budi Santoso. SE., AKt, Perkembangan Akuntansi
3.  Teori Akuntansi : Sofya Syafri Harahap, B.S.Ac.,SE.Ak,M,s.Ac.,Ph.d

Situs :
wordpress.com/about/sejarah_perkembangan_akuntansi/

Tidak ada komentar: